Kegelisahan

Malam mulai larut menuju keperaduan
Menanti kabar yang tak berhaluan
Detik semakin berdetak perlahan- lahan
Pikiran menerawang kesebelah penjuru angan dan harapan
Kepastian semakin jauh dari jangkauan
Menanti dating sang fajar menghapus kabut ketidak pastian.


date Selasa, 10 Januari 2012


Arti Sebuah Tanggung Jawab

Suatu hari saya datang ke kantor shiyakusho (city hall) Kyoto untuk mengurus dokumen kependudukan. Dokumen tersebut diperlukan sebagai syarat administrasi sewa rumah.

Saya sangat terkesan saat berhadapan dengan petugas shiyakusho, yang notabene adalah pegawai pemerintah (PNS). Ketika itu, saya minta sertifikat kependudukan lima lembar untuk lima anggota keluarga saya, dia bilang "kenapa musti lima lembar? Ini kan bisa dijadikan satu saja".

Meski sebenarnya saya sudah diwanti-wanti oleh petugas kantor perumahan agar bawa lima lembar, namun akhirnya saya menuruti usul petugas shiyakusho tadi, karena itu lebih efisien, bayarnya hanya selembar saja yaitu 350 yen (Rp 40.000/lembar) , jauh lebih murah dibanding harus bayar untuk lima lembar sertifikat.

Sekembalinya ke kantor perumahan, ternyata mereka tidak mau menerima dokumen yang saya bawa, karena dokumennya tidak sesuai dengan yang mereka perlukan. Kemudian petugas perumahan tersebut meminta saya kembali lagi ke kantor shiyakusho.

Sesampainya di shiyakusho, petugasnya langsung menelpon kantor perumahan. Dalam pembicaraan yang sempat saya dengar, orang shiyakusho tersebut mendebat orang perumahan mengenai persyaratan yang memberatkan warganya. Dia bilang, "kalau bisa dijadikan satu kenapa harus lima?" Menariknya lagi, orang shiyakusho bilang bahwa dengan lima lembar, akan memboroskan uang konsumen.

Diakhir pembicaraan, akhirnya orang shiyakusho menang. Keputusannya adalah cukup satu lembar sertifikat saja dengan sedikit revisi. Setelah dicetak, petugas shiyakusho memberikan dokumen revisi tersebut tanpa harus bayar lagi. Saya bersyukur karena biaya yang dikeluarkan jadi berkurang.

Ada yang membuat kagum, ketika pamit dari kantor shiyakusho, petugasnya meminta maaf sambil membungkuk beberapa kali karena telah membuat saya dua kali datang ke kantor tesebut.

Sampai disitu saya tertegun. Ini pegawai shiyakusho sangat "luar biasa". Dia bisa saja menuruti kemauan dari orang perumahan dengan mencetak sertifikat lima lembar. Urusannya akan jadi cepat beres, tidak perlu menelpon, tidak perlu berdebat dan pemasukan buat kantor shiyakusho akan lebih banyak.

Itulah yang ada dibenak saya seandainya saya ada di posisi dia. Tapi di luar dugaan, ternyata dia tidak begitu, dia lebih memilih untuk membela kepentingan warganya sampai berhasil. Bagi dia, tanggung jawab sebagai pamong yaitu "pelayan masyarakat" harus dikedepankan dan ditunjukkan pada saat seperti itu.

Pembaca yang budiman, sulit rasanya menemukan orang yang seperti petugas shiyakusho tadi, di negeri kita yang tercinta. Sering kita jumpai, hal-hal yang harusnya gampang malah dipersulit, sehingga urusan tersebut menjadi panjang dan memakan biaya. Padahal Rosululloh telah bersabda "permudahlah urusan orang jangan dipersulit!"

Hari itu saya mendapatkan pelajaran "arti sebuah tanggung jawab" dan bagaimana menjadi seorang pelayan masyarakat yang baik. Semoga kita bisa menjadi orang yang bertanggung jawab dalam menjalankan tugas/amanah. Selebihnya, mudah-mudahan kita bisa membantu dan mempermudah urusan orang lain.
Amien.


Sumber:

date

Pengertian kegelisahan
               
Kegelisahan berasal dari kata gelisah, yang berarti tidak tentram hatinya, selalu kwatir tidak tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tentram hati dan perbuatannya, merasa kwatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan. Kegelisahan hanya dapat diketahui dari gejala tingkah laku atau gerak gerik seseorang dalam situai tertentu. Kegelisahan merupakan salah satu ekspresi kecemasan. Karena itu dalam pengertian sehari-hari kegelisahan juga diartikan kecemasan, kekwatiran ataupun ketakutan. Masalh kecemasan atau kegelisahan berkaitan juga dengan masalah frustasi, yang secara definisi dapat disebutkan, bahwa seseorang mengalami frustasi karena pa yang diinginkan tidak tercapai. Sigmund Freud ahli psikoanalisa berpendapat, bahwa ada tiga macam kecemasan yang menimpa manusia yaitu
1.        
       Kecemasan obyektif
Suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya dalam dunia luar. Bahaya adalah sikap keadaan dalam lingkungan seseorang yang mengancam utnuk mencelakakannya. Pengalaman bahaya dan timbulnya kecemasan mungkin dari sifat pembawaan, dalam arti kata, bahwa seseorang mewarisi kecenderungan untuk menjadia takut kalau ia berada dekat dengan benda-benda tertentu dalam keadaan tertentu dari lingkungan.

2.       Kecemasan neorotis
timbul karena pengamatan tentang bahaya dari naluriah Menurut Sigmund Freud kecemasan ini dibagi tiga macam yakni; kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan, bentuk ketakutan yang irasional (phobia) dan rasa takut lain karena gugup, gagap dan sebagainya.

3.       Kecemasan moril
disebabkan karena pribadi seseorang. Tiap pribadi memiliki bermacam=macam emosi atnra lain: isri, dengki, marah, gelisah, cinta, rasa kurang. Semua itu merupakan sebagian dari pernyataan individu secara keseluruhan berdasarkan konsep yang kurang sehat. Sikap seperti itu sering membuat orang merasa kwatir, cemas, takut gelisah dan putus asa.
Bila dikaji sebab-sebab orang gelisah adalah karena hakekatnya orang takut kehilangan hak-haknya. Hal itu adalah akibat dari suatu ancaman, baik ancaman dari dalam maupun dari luar. Mengatasi kegelisahan ini pertama-tama dimulai dari diri kita sendiri, yaitu kita harus bersikap tenang. Dengan sikap tenang kita dapat berpikir tenang, sehingga segala kesulitan dapat kita atasi.

Keterasingan
Keterasingan berasal dari kata terasing, dan kata itu adalah dari kata dasar asing. Kata asing berarti sendiri, tidak dikenal, sehingga kata terasing berarti, tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari yang lain, atau terpencil. Jadi kata terasing berarti hal-hal yang berkenaan dengan tersisihkan dari pegaulan, terpencil atau terpisah dari yang lain. Keterasingan adalah bagian hidup manusia. Sebentar atau lama, orang pernah mengalami hidup dalam keterasingan sudah tentu dengan sebab dan kadar yang berbeda satu sama lain. Yang menyebabkan orang berada dalam keterasingan ialah perilakunya yang tidak dapat diterima atau tidak dapat dibenarkan oleh masyarakat, atau kekurangan yang aa pada diri seseorang, sehingga ia tida dapat atau sulit menyesuaikan diri dalam masyarakat.


Kesepian
Kesepian berasal dari kata sepi yang berarti sunyi atau lengang, sehingga kata kesepian berarti merasa sunyi atau lengang, tidak berteman. Setiap orang pernah mengalami kesepian, karena kesepian bagian hidup manusia. Lama rasa sepi itu bergangung pada mental orang dan kasus penyebabnya. Bermacam sebab terjadinya kesepian, frustasi dapat mengakibatkan kesepian. Jadi kesepian itu akibat dari keterasingan. Keterasingan akibat sikap sombong, angkuh, kaku, keras kepala, sehingga dijauhi teman-teman sepergaulannya.


Ketidakpastian
Ketidak pastian berasal dari kata tidak pasti artinya tidak menentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, tanpa arah yang jelas, tanpa asal-usul yang jelas. Ketidak pastian artinya keadaan yang pasti, tidak tentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, keadaan tanpa arah yang jelas, keadaan tanpa asal-usul yang jelas itu semua adalah akibat pikirannya tidak konsentrasi. Ketidak konsentrasian disebabkan oleh berbagai sebab, yang jelas pikirannya kacau. Beberapa sebab orang tak dapat berpikir dengan tidak pasti ialah :
1. obsesi
2. phobia
3. kompulasi
4. hysteria
5. delusi
6. halusinasi
7. keadaan emosi
Untuk dapat menyembuhkan keadaan itu bergantung pada mental si penderita. Andaikata penyebabnya sudah diketahui, kemungkinan juga tidak dapat sembuh. Bila hal itu terjadi, maka jalan yang paling baik bagi penderita diajak pergi sendiri ke psikolog.

selama hidupnya, manusia pasti pernah mengalami kegelisahan baik intensitasnya sering ataupun jarang, apalagi di era globalisasi seperti saat ini yang membutuhkan tingkat kompetitifitas yang tinggi untuk hidup di dalamnya. kegelisahan sendiri berasal dari kata gelisah yang berarti tidak tentram hatinya, selalu merasa khawatir,tidak senang tidak sabar, cemas sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa khawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan. sedangkan kita dapat mengetahui tanda tanda bahwa seseorang mengalami ketegang adalah dari tingkah lakunya. tingkah laku yang bagaimana? umumnya seorang yang sedang tegang melakukan hal- hal yang tidak biasa dia lakukan seperti berjalan mondar-mandir, duduk termenung sambil memegang kepalanya dan berbagai hal lain yang mungkin dapat membingungkan orang yang melihatnya.


date Rabu, 04 Januari 2012

 

Makna Tanggung Jawab

Tanggung jawab menurut kamus umum Bahasa Indonesia adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab berarti berkewajiban menanggung, menanggung segala sesuatunya, atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya.
Timbulnya tanggung jawab  karena manusia itu hidup bermasyarakat dan hidup dalam lingkungan alam. Manusia tidak boleh besikap semaunya terhadap manusia lain dan terhadap alam lingkungannya. Manusia menciptakan keseimbangan , keserasiaan, keselarasan, antar sesama manusia dan antara manusia dan lingkungan. Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja.tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban. Tanggung jawab itu bersifat kodrati,artinya sudah menjadi bagian hidup dari manusia bahwa setiap manusia dibebani dengan tangung jawab. Apabila di kaji tanggung jawab itu adalah kewajiban yang harus di pikul sebagai akibat dari perbuatan pihak yang berbuat.
Tanggung jawab adalah ciri manusia yang beradab. Manusia merasa bertanggung jawab karena ia menyadari akibat baik atau buruk perbuatannya itu, dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengadilan atau pengorbanan.

Macam –macam tanggung jawab :

Manusia itu berjuang memnuhi keperluannya sendiri dan untuk keperluan orang lain.dalam usahanya manusia juga menyadari bahwa ada kekuatan lain yang ikut menentukan yaitu kekuasaan tuhan.dengan denikian tanggung jawab itu dapat di bedakan menurut keadaan manusia atau hubungan yang di buatnya.atas dasar ini, lalu di kenal beberapa jenis tanggung jawab, yaitu:

1.Tanggung Jawab Terhadap Diri Sendiri
Tanggung jawab terhadap diri sendiri itu menuntut kesadaran akan diri kita untuk memenuhi kewajiban sendiri dan mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi.
Apa yang telah kita lakukan harus menerima resikonya sendiri.

2. Tanggung Jawab Terhadap Keluarga
Keluarga merupakan masyarakat kecil. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarganya. Tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga, tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejaterahaan ,keselamatan,pendidikan dan kehidupan. Sebagai anggota keluarga kita harus saling menjaga nama baik keluarga dengan sikap dan perbuatan yang kita lakukan di dalam kehidupan bermasyarakat.

3. Tanggung Jawab Terhadap Masyarakat
Pada hakekatnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain karena manusia kedudukannya sebagai makhluk sosial yang membutuhkan manusia lain maka kita harus berkomunikasi dengan manusia lain tersebut. Berinteraksi didalam suatu kehidupan masyarakat sangat dibutuhkan karena itu bisa membuat kita saling mengenal satu dengan yang lainnya.

4. Tanggung Jawab Kepada Bangsa / Negara
Suatu kenyataan lagi bahwa tiap manusia, tiap individu adalah suatu warga negara. Dalam berpikir, berbuat, bertindak, dan bertingkah laku manusia terikat oleh norma-norma yang di buat oleh negara. Manusia tidak dapat berbuat semaunya sendiri. Bila perbuatan manusia itu salah maka ia harus bertanggung jawab kepada Negara atas apa yang telah ia perbuat. Kita harus menjaga nama baik bangsa dan negara kita sendiri dengan prestasi-prestasi anak bangsa.

5. Tanggung Jawab Terhadap Tuhan
Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkan untuk mengisi kehidupan manusia agar tanggung jawab langsung terhadap tuhan. Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukuman-hukuman tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam jenis agama. Menerima hukuman di akhirat nanti atas apa yang telah kita lakukan selama hidup didunia ini.

Pengabdian

Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat, atau satu ikatan, dan semua itu dilakukan dengan ikhlas. Pengabdian itu pada hakekatnya adalah rasa tanggung jawab. Apabila orang bekerja keras sehari penuh untuk mencukupi kebutuhan, hal itu berarti mengabdi kepada keluarga. Lain halnya jika kita membantu teman dalam kesulitan, mungkin sampai berhari-hari itu bukan pengabdian, tetapi hanya bantuan saja.

 Pengorbanan

Pengorbanan berasal dari kata korban atau kurban yang berarti persembahan, sehingga pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan kebaktian. Dengan demikian, pengorbanan yang bersifat kebaktian itu mengandung unsur keikhlasan yang tidak mengandung pamrih (suatu pemberian yang didasarkan atas kesadaran moral yang tulus-ikhlas semata-mata.

Perbedaan antara pengertian pengabdian dan pengorbanan tidak begitu jelas. Karena adanya pengabdian tentu ada pengorbanan. Antara sesama kawan, sulit dikatakan pengabdian, karena kata pengabdian mengandung arti lebih rendah tingkatannya. Tetapi untuk kata pengorbanan dapat juga diterapkan kepada sesama teman. Pengorbanan merupakan akibat dari pengabdian. Pengorbanan dapat berupa harta benda, pikiran, perasaan, bahkan dapat juga berupa jiwa. Pengorbanan diserahkan secara ikhlas tanpa pamrih, tanpa ada perjanjian, tanpa ada transaksi, kapan saja diperlukan. Pengabdian lebih banyak menunjuk kepada perbuatan, sedangkan pengorbanan lebih banyak menunjuk kepada pemberian sesuatu, misalnya berupa pikiran, perasaan, tenaga, biaya, dan waktu. Dalam pengabdian selalu dituntut pengorbanan, tetapi pengorbanan belum tentu menuntut pengabdian.

Sumber :


date


Sidang TKW Harusnya Diulang

Juru Bicara Satgas Penanganan Kasus WNI/TKI di Luar Negeri yang Terancam Hukuman Mati, Humphrey Djemat menjelaskan sudah ada pertemuan antara Satgas dengan orang tua TKI Warnah binti Warta Ning dan TKI bernama Sumartini binti Manaungi Galisung. Kedua tenaga asal Indonesia itu dituduh melakukan sihir terhadap anak perempuan majikan mereka di Arab Saudi. Keduanya menjadi tertuduh karena Ibtisam, putri sang majikan, kabur meninggalkan rumah. Atas tuduhan tersebut pengadilan Arab Saudi pada 28 Maret 2010 telah menjatuhkan hukuman mati terhadap Warnah dan Sumartini.

Satgas mendesak agar dilakukan sidang ulang terhadap kedua TKW. Warnah dan Sumartini mengaku bahwa mereka dipaksa di bawah todongan senjata api. Apalagi ada fakta baru, Ibtisam sudah kembali ke rumah. Satgas menegaskan akan terus memantau kasus ini.

Sumber :

Komentar :

Menurut pendapat saya, apa yang dilakukan oleh pemerintah Arab sangatlah tidak adil. Mengapa? Karena tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa kedua TKW asal Indonesia melakukan sihir dalam pekerjaannya. Bisa saja kepergian sang anak majikan diakibatkan karena keinginannya sendiri dan sang anak pun telah kembali. Sangat tidak adil jika hal seperti itu harus digantikan dengan hukuman mati kepada kedua orang tersebut. Apalagi jika pengakuan kedua orang tersebut dipaksa di bawah todongan senjata api.Tindakan yang seharusnya diselesaikan secara kekeluargaan. Kalau pun harus dilakukan pemeriksaan tidak sepantasnya di bawah ancaman. Pemerintah pun harus menindak tegas setiap permasalahan yang menyangkut para TKW karena sudah banyak cerita yang kita ketahui mengenai kekerasan TKI.

date Minggu, 01 Januari 2012


Kasus Kekerasan Fisik Terhadap Anak

KEKERASAN FISIK.
Kekerasan fisik kerap kali tidak ada batas jelas antara menyiksa dan mendisiplinkan.

Kasus: Yani (30 th) sering menghukum‘kenakalan; anaknya yang bersusia 5 tahun. Bentuk kenakalan itu antara lain, menuang sabun di kamar mandi, tak mau makan, mengotori jemuran dan menganggu adik. “Kalau nakalnya di kamar mandi, ya saya pukul pakai gayung. Kalau tak mau makan, saya pukul pakai sendok atau piring. Kalau menggangu adiknya, saya pukul pakai maiannya.” Menurut Yani, anak harus dihukum supaya jera dan tidak mengulangi perbuatan yang dilarang. Yani tak ingin disalhkan suami karena tak mampu mendidik anak.

Sumber :

date
Diberdayakan oleh Blogger.