Pengertian Penderitaan
Penderitaan berasal dari kata derita, derita berasal dari bahasa sansekerta, dhra yang berarti menahan atau menanggung. Sedangkan menurut kamus besar Bahasa indonesia derita artinya menanggung (merasakan) sesuatu yang tidak menyenangkan. Dengan demikian merupakan lawan kata dari kesenangan ataupun kegembiraan.

Penderitaan dapat berupa penderitaan lahir atau batin atau lahir dan batin. Penderitaan termasuk realitas manusia dan dunia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat, ada yang ringan. Namun peranan individu juga menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan. Suatu pristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit kembali bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencpai kenikmatan dan kebahagiaan.

Berbagai kasus penderitaan terdapat dalam kehidupan. Banyaknya macam kasus penderitaan sesuai dengan likuliku kehidupan manusia. penderitaan fisik yang dialami manusia dapat diatasi dengan cara medis untuk mengurangi atau menyembuhkannya, sedangkan penderitan psikis, penyembuhannya terletak pada kemampuan si penderita dalam menyelesaikan soal-soal psikis yang dihadapinya.

Penderitaan akan dialami oleh semua orang, hal itu sudah merupakan “risiko” hidup. Tuhan memberikan kesenangan atau kebahagiaan kepada umatnya, tetapi juga memberikan penderitaan atau kesedihan yang bermakna agar manusia sadar untuk tidak memalingkan dariNya

Penderitaan ada manfaatnya. Ia mendekatkan kita kepada Allah, kata seorang pemikir yang lain bernama Harlod A Bisley. "Penderitaan adalah kesempatan yang baik untuk berdoa. "Waktu hujan tidak turun dan tanaman di kebun mulai layu dan ada ancaman kegagalan panen, banyak orang berdoa. Kita cepat-cepat datang kepada Tuhan waktu pencobaan datang."

Siksaan

Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rohani. Akibat siksaan yang dialami seseorang, menimbulkan penderitaan. Siksaan yagn sifatnya psikis bisa berupa : kebimbangan, kesepian, ketakutan. Ketakutan yang berlebih-lebihan yang tidak pada tempatnya disebut phobia.banyak sebab yang menjadikan seseorang merasa ketakutan antara lain : claustrophobia dan agoraphobia, gamang, ketakutan, keakitan, kegagalan. Para ahli ilmu jiwa cenderung berpendapat bahwa phobia adalah suatu gejala dari suatu problema psikologis yang dalam, yang harus ditemukan, dihadapi, dan ditaklukan sebelum phobianya akan hilang. Sebaliknya ahli-ahli yang merawat tingkah laku percaya bahwa suatu phobia adalah problemnya dan tidak perlu menemukan sebab-sebabnya supaya mendapatkan perawatan dan pengobatan. Kebanyakan ahli setuju bahwa tekanan dan ketegangan disebabkan oleh karena si penderita hidup dalam keadaan ketakutan terus menerus, membuat keadaan si penderita sepuluh kali lebih parah.


Rasa Sakit

Rasa sakit adalah rasa yang tidak enak bagi pendeirta, rasa sakit atau penyakit tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Penderitaan rasa sakit, dan siksaan merupakan rangkaian yang satu dengan lainnya tak dapat dipisahkan merupakan rentetan sebab akibatnya. Karena siksaan orang merasa sakit dank arena merasa sakit orang menderita.
Rasa sakit banyak hikmahnya, antara lain dapat mendekatkan diri penderita kepada Tuhan, dapat menimbulkan rasa kasihan terhadap penderita dapat membuka rasa keprihatinan manusia, rasa social, dermawan, dan sebagainya.



Sumber Penderitaan

Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia

Penderitaan yang menimpa manisa karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan sesama manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya. Penderitaan ini terkadang disebut nasib buruk. Nasib buruk tersebut dapat berubah menjadi baik. Dengan kata lain manusia itu sendirilah yang dapat memperbaiki nasibnya. Tuhan yang menntukan sedangkan nasib buruk itu manusia penyebabnya. Perbuatan manusia terhadap lingkungannya juga menyebabkan penderitaan manusia. Tetapi kadang manusia itu sendiri tidak menyadarinya, contohnya kita membuang sampah sembarangan sehingga menyebabkan banjir.

Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan / azab Tuhan

Penderitaan manusia dapat juga terjadi akibat penyakit atau azab Tuhan. Namun kesabaran, tawakan dan optimisme dapat menjadi usaha untuk mengatasi penderitaan tersebut.

Terhadap Orang Lain

perbuatan buruk manusia bisa menimbulkan derita bagi orang lain, hal ini sangat membuat phyisik dan phisikologi orang yang menderita bisa terganggu. Banyak contoh realita yang bisa kita lihat, salah satunya adalah perbuatan buruk majikan yang memperkosa, menyekap, dan menyiksa pembantu rumah tangga. Hal ini sangat membuat derita bagi pembantu tersebut dan memang sewajarnya jika majikan yang tak bermoral tersebut di berikan ganjaran yang setimpal. Jadi, perbuatan buruk yang di seseorang bisa menimbulkan derita bagi orang lain.

Terhadap Alam Lingkungan

Perbuatan buruk manusia terhadap alam lingkungan juga menjadi penyebab penderitaan bagi manusia lainnya, tetapi sayang manusia tidak mau menyadari perbuatannya itu. mungkin kesadaran itu bisa timbul setelah terjadi musibah yang mengakibatkan penderitaan bagi manusia. Beberapa contoh konkrit perbuatan tersebut adalah membabat hutan lindung yang mengakibatkan tanah longsor, membuang sampah sembarangan yang menyebabkan banjir, dan membuang limbah sembarangan yang mengakibatkan pencemaran air serta berbagai penyakit. Seharusnya kita harus lebih menyadari akibat yang akan di timbulkan karena perbuatan buruk kita.


Upaya  untuk  Menghindari  Penderitaan

Biasanya orang yang mengalami penderitaan sering mengeluh. Padahal mengeluh bukanlah jalan yang baik untuk melepaskan diri dari penderitaan. Sebaliknya, dengan mengeluh beban penderiitaan yang dialami seseorang malah sering bertambah. Oleh karena itu, langkah yang bijaksana adalah dengan mengetahui bagaimana kita dapat bertahan menghadapi penderitaan. Prinsipnya ialah pertama, terimalah penderitaan sebagai konsekuensi hidup yang harus kita jalani. Alkitab berkata dengan gamblang bahwa setiap orang pasti mengalami penderitaan, tidak terkecuali pengikut Kristus (Rom 8:22-23). Dalam ayat tersebut disebutkan bahwa semua makhluk sama-sama mengeluh. Kata mengeluh tersebut berarti merintih dengan amat sangat karena penderitaan hidup. Ditambahkan oleh Paulus dalam ayat tersebut bahwa sama seperti seseorang yang hendak melahirkan tidak mungkin lolos dari sakit bersalin, demikian juga setiap orang dari penderitaan. Setiap orang telah mencoba untuk menghindar dan mengabaikan penderitaan untuk melepaskan penderitaannya. Tetapi usaha-usaha tersebut justru akan melahirkan penderitaan yang baru sehingga beban penderitaan yang harus ia tanggung semakin banyak. Namun, suka atau tidak, setiap orang pasti berjumpa dengan penderitaan. Bagaimanapun jenis dan ukuran penderitaan seseorang, setiap orang pasti mempunyai bagiannya masing-masing. Dengan menerima penderitaan yang menjadi konsekuensi hidup yang harus dijalani, seseorang akan lebih dapat melihat cara-cara kreatif untuk mengatasi penderitaan yang sedang dialaminya. Ketabahan, ketekunan, serta semangat untuk berjuang mengatasi penderitaan selalu ada pada orang-orang tersebut.

Sumber : 
 www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=penderitaan adalah&source=web&cd=2&sqi=2&ved=0CCQQFjAB&url=http%3A%2F%2Fsabda.org%2Fartikel%2Fpenderitaan&ei=8JDLTrmZHM3prQeFqonmDA&usg=AFQjCNG5KjRbXZ5uIDikPkUgYRO7U2eu6Q&cad=rja

aisriska.files.wordpress.com/2007/04/makalah-ibd.doc




date Selasa, 22 November 2011

0 komentar to “Manusia Dan Penderitaan”

Leave a Reply:

Diberdayakan oleh Blogger.