Kasus 1
Permasalahan Apple yang
melanggar Paten milik Kodak, Mobilemedia, dan VirnetX
Permasalahan paten sangat menyita perhatian
akhir-akhir, setelah munculnya permasalahan paten yang digembar-gemborkan oleh
Apple Inc. Namun tidak hanya pihak Apple yang menuntut atas pelanggaran paten
yang dimiliki olehnya, pihak Apple pun menerima tuntuan atas pelanggaran paten
yang dilakukan oleh Apple Inc yang berbasis di California ini. Pihak-pihak yang
melakukan penuntutan atas pelanggaran paten yang dilakukan oleh Apple antara
lain :
1. Perusahaan Eastman Kodak
Kodak mengajukan tuntutan ganti rugi karena Apple
telah menggunakan teknologi transmisi gambar digital di perangkat tablet dan
smartphone(digital imaging). Apple telah melanggar paten
dengan meniru konsep untuk inovasi gambar digital di gadget mereka. Kodak
adalah pemimpin inovasi gambar digital dan kami berinvestasi ratusan juta
dollar untuk menciptakan teknologi tersebut. Padahal, paten tersebut telah
didaftarkan resmi ke 30 perusahaan termasuk Samsung, Nokia dan LG. Paten
yang dilanggar oleh Apple adalah US Patent No 6.292.218 yang meliputi gambar preview teknologi untuk
kamera
2.
MobileMedia
iPhone melanggar tiga
paten milik perusahaan induk paten software MobileMedia. Paten ini
berhubungan dengan tampilan opsi panggilan, menentukan pentingnya panggilan
masuk dan berhubungan dengan kamera. MobileMedia sendiri memiliki
sekitar 300 paten teknologi terkait dengan penggunaan smartphone dan perangkat
komputasi mobile - yang banyak di antaranya merupakan milik Sony dan Nokia.
Inilah tiga paten yang dilanggar Apple:
1. US 6.070.068 (klaim
23, 24) - mencakup menampilkan opsi panggilan pada layar (misalnya, tahan,
mengakhiri panggilan, mengaktifkan, dll) dan menampilkan pilihan panggilan
untuk beberapa panggilan.
2. 6.253.075 (klaim 5,
6, 10) - mencakup sebuah metode untuk menentukan bahwa panggilan masuk pada
ponsel harus ditolak dan kemudian memutuskan komunikasi. Salah satu klaim
tersebut juga mencakup memberitahu pengguna tentang panggilan masuk dan
memungkinkan pengguna untuk secara tegas menolak panggilan.
3. US 6.427.078 (klaim
73) - mencakup ponsel dengan kamera, display, prosesor, input pengguna, optik
untuk mendapatkan informasi gambar, dan sarana untuk transmisi informasi gambar
ke lokasi lain melalui RF.
3. VirnetX
Sumber:
Kasus 2
Perseteruan Paten antara Motorola dengan Microsoft
Hak paten,
atau lebih sering disebut paten
adalah hak eksklusif yang diberikan oleh Negara, dalam hal ini, Pemerintah
Republik Indonesia, kepada investor atas hasil penemuannya di bidang teknologi,
yang selama waktu tertentu melaksanakan sendiri penemuan tersebut atau
memberikan persetujuan kepada pihak lain untuk melaksanakannya (UU 14 tahun
2001, ps.1, ay.1).
Perseteruan Paten antara Motorola dengan Microsoft
Microsoft
dan Motorola saling berhadapan di pengadilan terkait sebuah penuntutan paten
FRAND (fair,
reasonable, and nondiscriminatory). Microsoft
mengatakan bersedia membayar untuk lisensi Motorola H.264 dan paten Wi-Fi, tapi
masalahnya Motorola meminta bagian 2,25 persen dari harga eceran untuk setiap
perangkat Microsoft yang menggunakan paten itu, kata laporan yang ditulis
Phonearena, Rabu. Microsoft menyebut
bahwa Motorola tidak memainkan "permainan" itu dengan fair.
Perusahaan yang bermarkas di Redmond tersebut telah bersedia
membayar nilai yang wajar untuk paten yang disengketakan, namun Motorola
berargumen 2,25 persen merupakan persentase sama yang mereka minta untuk kasus
serupa secara universal, jadi itu merupakan nilai wajar.
Ada perbedaan besar antara kedua perusahaan dalam menilai
paten yang layak. Motorola menghendaki 4 miliar dolar per tahun untuk paten
dalam portfolionya, sementara Microsoft menghargai nilai paten itu 1,25 juta
dolar atau kurang.
Microsoft
mengklaim bahwa Google sudah menawari lisensi di seluruh dunia untuk perjanjian
tarif standar saat aturan paten penting sedang dirumuskan. Jika pengadilan
menemukan bahwa Google memang benar sudah membuat tawaran untuk Microsoft,
Motorola bakal mendapatkan lebih sedikit uang dari yang diharapkan dalam kasus
itu. Perangkat bersistem operasi Windows Phone, Nokia Lumia 900, termasuk
perangkat yang menggunakan paten Motorola.
Microsoft berpendapat mereka harus mendapat royalti dari pembuat
perangkat mobile yang berjalan pada Android. Pembuat perangkat lunak itu telah
mencapai kesepakatan lisensi dengan Samsung Electronics Co dan HTC Corp. Motorola
Mobility, yang sedang proses dibeli oleh Google, menolak untuk membayar dan
bukan menyerang balik dalam kasus di kantor perdagangan ini.
Dalam
pernyataannya, Microsoft mengatakan tuduhan pelanggaran paten itu meliputi
teknologi yang dirancang untuk sinkronisasi email, kalender dan daftar kontak,
jadwal meeting dan aplikasi pemberitahuan mengenai kekuatan sinyal dan daya
tahan baterai.
Paten
Microsoft yang dianggap dilanggar oleh Android, antara lain (menurut Florian Mueller, yang memiliki blog paten
teknologi FOSS Patent) :
1. U.S. Patent No. 6,370,566: Generating meeting requests
and group scheduling from a mobile device
Setiap kali Anda membuat janji di
kalender dari perangkat mobile, dan aplikasi kalender tersebut
mengirim notofikasi bahwa Anda memiliki janji pada hari yang telah ditentukan,
maka Anda telah menggunakan paten Microsoft.
Motorola menggunakan paten tersebut
tanpa seizin Microsoft. Pada 18 Mei 2012, Komisi Perdagangan Internasional
Amerika Serikat sempat melarang pengiriman smartphone Android Motorola ke AS. Ke-18 produk yang dilarang masuk AS itu meliputi,
Motorola Atrix, Backflip, Bravo, Charm, Cliq, Cliq 2, Cliq XT, Defy, Devour,
Droid 2, Droid 2 Global, Droid Pro, Droid X, Droid X2, Flipout, Flipside,
Spice, dan Xoom.
2. EP1304891: Communicating multi-part
messages between cellular devices using a standardized interface
Paten
ini mengatur cara mengirim pesan berisi lebih dari 160 karakter. Berkat
Microsoft, pengiriman pesan yang berisi lebih dari 160 karakter bisa dilakukan
satu kali dan tidak terpotong-potong. Motorola tidak membayarnya hingga
Microsoft menggugatnya di pengadilan Daerah Munich, Jerman, pada 24 Mei 2012.
Paten
milik Motorola yang dilanggar oleh Microsoft :
1. Teknologi
wireless pada Motorola dipergunakan pada software xbox 360